Personalia VS HRD


Kita semua paham dan sependapat kalau Sumber Daya Manusia tanpa bisa dipungkiri menjadi sesuatu hal yang penting bagi perkembangan sebuah perusahaan. Atau saat ini sering kita mendengar istilah bahwa Sumber Daya Manusia merupakan Asset perusahaan yang dimasukkan kedalam salah satu kolom investasi bukan lagi biaya, mengingat manusia bisa atau dapat berkembang dan dikembangkan . Tetapi pada kenyataannya dibeberapa perusahaan untuk mulai dari hal terkecil seperti memunculkan bagian yang mengelola Sumber Daya Manusia saja masih jarang. Dan salah satu sebabnya, karena rata-rata mereka masih rancu atau bingung antara Personalia dengan HRD (Human Resource Department).

Sebenarnya Personalia, Administrasi dan Manajemen Personalia, Departemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management Department) merupakan beberapa istilah yang dipakai untuk menggambarkan fungsi hubungan personalia. Yaitu sebuah bagian yang mengelola atau mengatur hubungan antara karyawan dengan perusahaan.

Berbagai terminologi (istilah) diatas sebenarnya mengandung beberapa hal pokok, yaitu menekankan perencanaan, implementasi rencana dan perhatian yang lebih besar terhadap aspek manajerial serta pendayagunaan orang-orang sebagai sumber daya organisasi secara lebih baik. Terminologi Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan sebuah terminologi baru yang mulai disosialisasikan pada tahun 1970-an dan diterima secara luas baru pada tahun 1989-an, dimana saat Perhimpunan Amerika untuk Administrasi Personalia (American Society for Personnel Administration, ASPA) mengganti namanya menjadi Perhimpunan untuk Manajemen Sumber Daya Manusia (Society For Human Resouces Management, SHRM). Walaupun begitu kedua istilah tersebut tetap mengacu pada hal serupa, yaitu pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan.
Yang membedakan antara kedua istilah tersebut adalah adanya penekanan pada aspek fungsi.
Antara lain definisi dari personalia adalah :
”Fungsi yang mendukung terlaksananya fungsi HR (Human Resources) yang lain. Secara umum fungsi ini bertanggung jawab terhadap Employee Database, Payroll dan pembayaran benefit lainnya, pinjaman karyawan, absensi, pencatatan cuti tahunan”.
atau
”Pengelolaan SDM yang lebih fokus kepada hal-hal yang bersifat administratif yang mengatur hubungan kerja antara employer (Pemberi Kerja) dan employee(Pekerja), sebagai salah satu sumberdaya yang dimiliki organisasi. Aktivitas paling intens yang dilakukan adalah rekrutmen. Personalia utamanya juga berfungsi melakukan proses dokumentasi, pengelolaan serta proses kepegawaian yang terkait langsung dengan tahapan seleksi, pengangkatan dan kekaryaan dan pemberhentian/pemutusan hubungan kerja. Personnel / Personalia terkait langsung dengan filing dokumen-dokumen kepegawaian, payroll dan administrasi terkait dengan individu/karyawan”

Sedangkan definisi dari HRD (Human Resources Department), adalah :
“Berfungsi lebih luas dari Personnel Management, meliputi proses fungsi perencanaan strategis tenaga kerja (HR Planning), HR Budgeting, Assessment, Recruitment & Selection, Hiring and Termination, Career Development, Organization Development, Performance Management, Industrial Relationship, Pension, Training, dan System Development serta seringkali melibatkan fungsi General Affairs (Umum) di dalamnya. Dengan demikian, HRD (Human Resource Development) adalah kegiatan pengelolaan SDM yang lebih fokus pada hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan SDM sebagai salah satu sumberdaya penting yang dimiliki oleh organisasi, atau “Bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi”

Dan pengelolaan sumber daya manusia yang ideal dalam organisasi adalah memiliki 8 aspek/pilar; dimulai dari Seleksi dan Rekrutmen, Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development), Compensation and Benefit (Compensation and Benefit), Manajemen Kinerja (Performance Management), Perencanaan Karir (Career Planning), Hubungan Karyawan (Employee Relations), Separation Management, dan Personnel Administration and HRIS. Masing-masing pilar inilah yang akan menopang kinerja fungsi HR dalam organisasi untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas untuk menjawab kebutuhan bisnis dalam organisasi”

Seperti yang disampaikan di atas bahwa sebenarnya Manajemen HRD / Sumber Daya Manusia merupakan perkembangan dari Manajemen Personalia, yang jika di lihat dari sejarahnya ,maka mengalami perubahan, pada sikap dan pendekatan terhadap hubungan perusahaan dengan karyawan. Dimana yang dulunya hanya bersifat administrasi dan pengarsipan saat ini sudah mulai berkembang hingga masuk kedalam strategy bisnis perusahaan di bidang SDM-nya.

PEMBAGIAN KERJA FUNGSI DAN LINGKUP MANAJEMEN PERSONALIA ATAU HRD (Human Resource Department)

Pembentukan fungsi Personalia atau HRD sebenarnya saat ini lebih di munculkan disesuaikan dengan kebutuhan dan ruang lingkup perusahaan. Jika sebuah perusahaan dalam membagi fungsi tugasnya, yang biasa tertuang dalam struktur organisasi tidak begitu kompleks, maka untuk pengelolaan SDMnya cukup di kelola oleh fungsi personalia. Karena keputusan untuk pengelolaan SDM masih sepenuhnya menjadi tanggung jawab pucuk pimpinan.
Dan jika perusahaannya cukup besar, dimana secara Struktur Organisasi banyak fungsi yang dikelola maka pengelolaan SDMnya sudah selayaknya di kelola oleh fungsi HRD. Dimana fungsi tersebut sudah memiliki kewenangan untuk mengelola SDM perusahaan. Sehingga pucuk pimpinan sudah tidak begitu direpoti lagi dengan hal-hal yang terkait SDM.
Tetapi dibentuknya fungsi / unit Personalia atau HRD tidak berarti bahwa segala aktivitas mengenai fungsi personalia hanya dikerjakan oleh unit personalia atau HRD.
Atau ada harapan jika sebagian dari aktivitas fungsi personalia atau HRD didelegasi kepada masing-masing manajer termasuk kepada kepala departemen (bagian atau seksi). Sehingga masing-masing kepala (Manajer) berfungsi sebagai personalia, hal tersebut lebih memudahkan perusahaan untuk melakukan kontrolnya.

TUJUAN DARI PERUSAHAAN MEMBUTUHKAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen Sumber Daya Manusia akan semakin penting bagi organisasi, dimana jika persoalannya sudah menyangkut ketersediaan tenaga berbakat dalam rangka menunjang rencana pertumbuhan bisnis organisasi. Hal tersebut seiring juga bahwa saat ini sudah diakuinya tenaga kerja menjadi salah satu Sumber Daya yang penting bagi perusahaan.
Seperti contoh di bawah ini yang menggambarkan bahwa pengelolaan dari sumber daya manusia saat ini sangat diperlukan, karena jika tidak maka kita akan tertinggal atau bahkan terlewati oleh kompetitor.





Jadi sebenarnya keputusan-keputusan yang diambil oleh manajemen langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada sumber daya manusia, sehingga jelas bahwa pengelolaan sumber daya manusia juga akan mempengaruhi keputusan dari pihak manajemen.
Oleh sebab itu pengelolaan Sumber Daya Manusia menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi setiap organisasi yang sedang berkembang. Ditambah lagi fungsi pengelolaan sumber daya apakah yang paling cocok untuk mengelola organisasi yang sedang dijalankan, personalia atau HRD.
Jadi sebenarnya inti dari pemilihan antara personalia dan HRD adalah kembali lagi kepada kebutuhan organisasi itu sendiri, seberapa besar organisasi tersebut akan berkembang.
Seperti jika kita memilih personalia, maka harus dipastikan bahwa didalam organisasi lebih mudah untuk di kontrol oleh pucuk pimpinan, karena seluruh kebijakan secara 100% masih dipegang oleh pucuk pimpinan. Sehingga organisasi yang digambarkan terkesan tidak begitu rumit, dan pengelolaannya juga hanya bersifat administratif saja, seperti personnel file, absensi, ijin, payroll, dll.
Begitu juga jika kita melihat dari kacamata HRD, secara umum pengeloaannya juga sudah berbeda, dimana untuk fungsi recruitment sampai dengan pengembangannya sudah harus dikelola oleh satu fungsi. Selain itu terkait dengan kewenangan dan dalam hal pengelolaan fungsi sudah terdelegasikan pada penanggung jawab fungsi tersebut. Organisasi yang berjalan pun juga cenderung cukup besar, sehingga dalam setiap pengelolaannya dibutuhkan orang lain, tidak bisa semata-mata di handle oleh pucuk pimpinan.
Jika kembali dilihat kembali berdasarkan fungsi antara fungsi Personalia dengan HRD pada dasarnya harus disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan dan memiliki 4 (empat) peran penting yang di jalankan secara bersamaan oleh seorang pengelola SDM, antara lain :
  1.  Sebagai mitra strategis yang menekankan pada aspek strategis dan berkenaan dengan proses-proses yang ada dalam organisasi. inilah yang disebut wilayah Manajemen Sumber Daya Manusia (strategis).
  2. Sebagai agen perubahan yang menekankan pada aspek strategis dan berkenaan dengan unsur orang-orang yang ada dalam organisasi. inilah yang disebut wilayah Pengembangan SDM atau HRD (Human Resource Development).
  3. 3 Sebagai pemerhati karyawan yang menekankan pada aspek operasional dan berkenaan dengan unsur orang-orang yang ada dalam organisasi. inilah yang disebut wilayah Hubungan Industrial.
  4. 4 Sebagai ahli administratif yang menekankan pada aspek operasional dan berkenaan dengan proses-proses yang ada dalam organisasi. inilah yang disebut wilayah Manajemen Personalia.
Sehingga dengan begitu sebuah perusahaan tidak akan kehilangan fungsi yang seharusnya yaitu fungsi pengelola SDM, baik personalia maupun HRD.



Post a Comment

0 Comments